Tuesday, March 29, 2011

Luncurkan 'Empat Elemen', The Hermes Populerkan Sastra Amal


Jakarta Sebuah kelompok penulis yang lahir dari pertemanan di media sosial yang menamakan diri The Hermes meluncurkan buku. Hasil penjualannya akan disumbangkan ke korban bencana alam. Lewat karya berupa cerpen, puisi, dan grafis, mereka mencoba mempopulerkan "sastra amal".

Peluncuran buku berjudul 'Empat Elemen' itu berlangsung di Times Bookstore, Pejaten Villaege, akhir pekan lalu. Ini memang bukan 'gebrakan' pertama The Hermes. Sebelumnya, mereka pernah meluncurkan eBook berbayar.

'Empat Elemen' sendiri sebelumnya juga telah terbit dalam format eBook. Namun, banyaknya permintaan dan adanya sokongan dana percetakan dari Helios Capital dan Yayasan Warna-warni, lahirlah 'Empat Elemen' dalam bentuk buku. Dengan tagline Hermes for Charity Vol. 2, buku itu tampil dengan sampul yang mewah.

Buku tersebut berisi 26 cerpen, 2 puisi, 1 faksimili dan 1 karya grafis dari 30 penulis. Hasil penjualannya akan disumbangkan untuk pengembangan program perpustakaan bagi anak-anak di Yogyakarta yang terkena imbas letusan Gunung Merapi.

"Kami bermaksud mengingatkan pembaca akan 4 elemen yang membentuk alam semesta, yaitu air, api, tanah dan udara," ujar Editor 'Empat Elemen' Jia Effendie. Menurut dia, bencana yang terjadi karena keempat elemen tersebut saling terpisah, hingga terjadi kematian. Sedangkan, jika bersatu akan terjadi kehidupan.

"Dengan membaca 'Empat Elemen' diharapkan pembaca akan mencintai dan memelihara elemen tersebut demi kelangsungan hidup bersama," lanjutnya.

Salah satu penulis yang karyanya dimuat dalam buku itu bernama Galuh Parantri Pramono. Lewat prosanya yang berjudul 'Selamat Pagi Jakarta', ia menggambarkan kondisi ibukota sehari-hari yang diwarnai oleh polusi udara yang sangat parah.

diambil dari : detik.com

No comments:

Post a Comment