Tuesday, March 29, 2011

Menapaki Senja Di Wisata Alam Bukit Tangkiling




KALIMANTAN TENGAH - Sore yang cerah di tanggal 19 Oktober 2010, mewarnai petualangan hari terakhir di Kalimantan Tengah. Cuaca yang ideal untuk kami dapat menelusuri dataran tinggi Palangkaraya tepatnya di wisata alam Bukit Tangkiling. "Waah..tracking cocok ne kayaknya Ga, sekalian ngurusin badan", usul Pak Charles perwakilan Sinarmas yang saat itu juga bersama kami sambil menyindir saya yang justru bertambah gemuk selama petualangan ini.

Benar saja, sesampainya kami di lokasi Wisata Alam Bukit Tangkiling yang hari itu terlihat sepi lantaran di luar hari weekend dan waktu yang sudah sangat sore, kami langsung bertemu dengan seorang petugas yang menawari kami untuk tracking di lokasi yang di kelilingi kurang lebih 9 bukit yang biasa dijadikan lokasi tracking. Oleh karena waktu yang sudah semakin sore dan juga jarak yang cukup jauh untuk sampai di puncak Bukit Tangkiling, akhirnya kami pun memutuskan untuk menaklukkan Bukit Buhis saja yang terbilang tidak memiliki jarak yang jauh.

"Sekitar 1 jam berjalan kaki untuk sampai di puncak Bukit Buhis", ujar petugas yang mendampingi kami. Kami pun mulai berjalan dengan melewati dua kolam besar berisikan kurang lebih 10 ekor Buaya, mulai dari yang memiliki panjang 2 meter sampai yang masih kecil seukuran pergelangan tangan. Selanjutnya kami melewati tanjakan yang cukup terjal seperti yang kami perkirakan. Tanah yang basah setelah diguyur hujan juga membuat kami sedikit berhati-hati.

Setelah berjalan kurang lebih setengah jam kami pun menemukan shelter diatas bukit, tetapi yang unik adalah kisah tentang Si Ing nama yang tercantum di shelter tersebut sebagai donatur pendirinya. Menurut cerita dari petugas yang mendampingi kami Si Ing adalah lelaki peranakan tionghoa yang ternyata mendadak menjadi millionare lantaran mendapat keberuntungan berupa bisikan ghaib tentang nomor hoki yang akan keluar dalam judi togel yang dulu marak di Indonesia setelah dia bermalam diatas batu besar di bukit tersebut tepat disisi shelter itu. Setelah menang akhirnya dia memberikan sejumlah uangnya kepada petugas pengawas Wisata Alam Bukit Tangkiling untuk di bangunkan shelter sebagai posko peristirahatan disana.

Setelah melewati jalan setapak yang semakin terjal akhirnya kami sampai dipuncak tepat menjelang senja, selain kami dapat menyaksikan senja dari atas puncak bukit, pemandangan kota tampak atas juga menjadi daya tarik Bukit Buhis. Selain itu di puncak bukit tersebut juga kami temui 'Batu Dempet', tiga buah batu berukuran besar yang saling berdempetan sehingga membentuk celah seperti gua yang biasa di jadikan tempat berteduh bila hujan datang.

Sebenarnya Wisata Alam Bukit Tangkiling dapat menjadi objek wisata yang sangat menyenangkan apabila lokasi tersebut bersih dari sampah bungkusan sisa makanan pengunjung seperti yang kami temui sepanjang jalur naik dan turun dari Bukit Buhis. Kalau tidak pasti sangat menyenangkan berkunjung ke objek wisata alam yang juga memiliki koleksi hewan langka seperti Burung Kasuari, Rubah dan lain sebagainya.

Diambil dari : travel.detik.com

No comments:

Post a Comment